Entri Populer

Rabu, 23 Maret 2011

BIOKIMIA MUSKULOSKELETAL


BIOKIMIA TULANG
Tulang adalah jaringan ikat padat yang terdiri atas:
·         Zat anorganik (mineral)
·         Zat organik (matriks tulang)
·         Zat anorganik berupa kristal
·         Hidroksapatit yaiut Ca 10 (PO4)6(OH)2
·         Na +
·         Mg 2+
·         Co3 2- (karbonat)
·         F- (fluorida)
Hidroksiapatit merupakan faktor yang menentukan kekuatan tulang 99% Ca2+ dalam tubuh terhadap dalam tulang. Zat organik pada tulang berupa protein 90-96% adalah kolagen tipe T. Kolagen tipe T dan protein lainnya merupakan bagian kecil pada matriks. Tulang selalu berada dalam keadaan ‘ dinamic equilibrum” atau peristiwa tugor ganti. Peristiwa ini terlaksana karena ada 2 jenis sel, yaitu;
Ø  Osteoklas: reabsorbsi tulang ( demineralisasi) dan menghancurkan matriks baru
Ø  Osteoblas: deposisi tulang (mineralisasi) & sintesis  matriks baru.

BIOKIMIA OTOT
I.     OTOT MENGUBAH ENERGI KIMIA MENJADI ENERGI MEKANIS
Otot adalah transducer (mesin) biokimia  utama yang mengubah energi potensial (kimiawi) menjadi energi kinetik (mekanis).  Otot, jaringan tunggal terbesar di tubuh manusia membentuk sekitar 25% massa tubuh saat lahir, lebih dari 40% pada orang dewasa muda dan sedikit lebih kecil 30% pada usia lanjut. 
Otot lurik terdiri dari sel-sel serabut otot  multinukleus   yang di kelilingi oleh membran plasma yang dapat tereksitasi oleh listrik,yaitu sarkolema. Sel serabut individual yang panjangnya dapat menyamai panjang keseluruhan otot, mengandung berkas banyak miofibril yang tersusun sejajar yang terbenam dalam cairan intrasel yang di sebut sarkoplasma. Di dalam cairan ini terdapat glikogen,senyawa berenergi tinggi, ATP dan fosfokreatin, serta enzim-enzim glikolilsis.
Miofibril otot rangka mengandung filamen tebal dan tipis. Filamen tebal mengandung miosin. Filamin tipis mengandung aktin, tropomiosin, dan kompleks troponin (troponin T,I, dan C). Model jembata-silang filamen geser adalah dasar dari pandangan terkini tentang kontraksi otot. Dasar dari model-model ini adalah bahwa filamen-filamen yang saling tumpang tindih bergeser satu sama lain sewaktu otot berkontraksi dan jembatan silang antara miosin dan aktin menghasilkan dan mempertahankan ketegangan otot.
II.       AKTIN DAN MIOSIN MERUPAKAN PROTEIN UTAMA OTOT
Monomer G aktin membentuk 25% protein otot berdasarkan berat. Pada kekuatan ionik fisiologis dan dengan keberadaan Mg2+,G aktin mengalami polimerisasi secara nonkovalen untuk membentuk filamen heliks ganda tak larut yang disebut F aktin. Serabut F aktin memiliki tebal 6-7nm dan memiliki puncak dan struktur berulang setiap 35,5
Miosin adalah suatu famili protein,dengan paling sedikit 12 kelas yang telah berhasil diidentifikasi dalam genom manusia. Miosin I adalah suatu spesies monomer yang berikatan dengan membran sel. Miosin I dapat berfungsi sebagai penghubung antara mikrofilamen dan membran sel di lokasi tertentu. Miosin membentuk 55% protein otot berdasarkan berat dan membentuk filamen tebal. Mision II adalah heksamer asimetris dengan massa molekol sekitar 460kDa.
Miosin merupakan protein otot yang paling besar jumlahnya yang terdiri atas 6 sub-unit; yaitu 2 rantai berat dan 4 rantai ringan. Terdiri atas bagian globular dan bagian fibrosa. Bagian globular mengandung enzim ATPase .
Bagaimana hidrolisis ATP menghasilkan gerakan yang dapat terlihat kasat mata? Kontraksi otot pada hakikatnya terdiri dari perlekatan dan pembebasan siklik kepala S-1 miosin ke filamen F-aktin. Proses ini juga dapat disebut sebagai siklus penyusun dan perombakan jembatan silang. Perlekatan aksin pada miosin juga diikuti perubahan konformasi yang sangat penting di kepala S-1 dan bergantung pada nukleotida mana yang tersedia (ADP atau ATP). Perubahan ini menghasilkan power stroke  (kayuhan bertenaga), yang mendorong pergerakan filamen aktin melewati filamen miosin. Energi unutk power stroke pada akhirnay dipasok oleh ATP yang dihidrolisis menjadi ADP dan P1. Namun, kayuhan bertenaga itu sendiri terjadi karena perubahan konformasi di kepala miosim pada saat ADP meninggalkannya.
                                               ATP      ATPase          ADP + P1 + energi
Selain itu, bagian globular juga dapat berinteraksi dengan aktin.  Apabila miosin direaksikan dengan tripsin akan putus menjadi HMM dan LMM. HMM apabila direaksiakan dengan PAPAIN akan putus menjadi HMMS-1 dan HMMS-2. Miosin HMM dan HMMS-1 memiliki aktivitas ATP-ase dan masih dapat berinteraksi dengan aktin.
Apabila terjadi rangsangan, aktin G          aktin F. Kemudian  tropomiosim dan ketiga troponim berinteraksi dengan aktin F. Interaksi aktin F, trompomiosin dan troponin kemudian berinterksi dengan miosin    Ca3+      kontraksi.  Di dalam sel otot terdapat organel subsel retikulum sarkoplasmik. Di dalam retikulum sarkoplasmik terdapat protein kalsequestrin. Kalsequestrin merupakan ‘pool’ Ca2+ pada keadaan otot istirahat. Ketika terjadi rangsangan, kalsequestrin melepaskan Ca2+, kemudian Ca2+ diikat oleh troponin C sehingga terjadi kontraksi. Pada relaksasi, Ca2+ kembali diikat oleh kalsequestrin dalam retikulum sarkoplasmik.
Nitrogen oksida adalah regulator otot polos vaskular. Hambatan pembentukannya dari arginin menyebebkan peningkatan mendadak tekanan darah yang menunjukkan bahwa regulasi tekanan darah salah satu dari banyak fungsinya.
III.    DUA TIPE SERABUT OTOT
Otot rangka berfungsi dalam kondisi aerob (istirahat) maupun anaerob (misalnya lari cepat), jadi baik glikolisis aerob maupun anaerob bekerja, bergantung pada kondisi. Otot rangka mengandung mioglobulin untuk menyimpan oksigen.
 Secara fungsional, otot rangka dibedakan atas dua tipe yaitu; (tipe 1) otot merah/ aerob dan (tipe2) otot putih/ anaerob. Contoh dari otot tipe I adalah pelari maraton dimana sumber energi dari geerakan ototnya adalah glikolisis aerobik, siklis asam sitrat, dan oksidasi asam lemak sangat penting pada fase-fase terakhir. Contoh dari tipe otot II adalah pelari sprint  dimana sember energi dari gerakan ototnya adalah ATP, kreatinin kinase dan glikolisis anaerobik. Berikut adalah penjelasan lebih rinci;
Sumber Energi pada Otot Putih
1.      ATP     ATPase         ADP + P1 + energi
ATP dalam otot hanya terdapat untuk kontraksi otot selama 1 detik, kemudian;
2.      Kreatinfosfat + ADP    kreatin kinase         kreatin + ATP
Hal ini hanya berlangsung 4 detik, kemudian;
3.      2 ADP   Adenilat Kinase        AMP + ATP
4.      Glikolisis anaerobik
Glikogen  Glikolisis anaerobik      2 laktat +3 ATP
Sumber Energi pada Otot Merah
1.      Glikolisis aerobik
Glikogen                    piruvat                CO2 + H2O + 39 ATP
Pada maraton glikogen hepar habis dalam waktu 18 menit
2.      Glikogen otot melalui glikolisisaerobik habis dalam waktu 70 menit
3.      Oksidasi β asam lemak (tahan sampai 4000 menit).
BIOKIMIA SENDI
            Otot melekat pada 2 tulang yang terhubung oleh sendi. Beberapa komponen penunjang tsendi,  terdiri atas;
1.      Tulang rawan hialin (kartilago hialin) adalah jaringan tulang rawan yang menutupi kedua ujung tulang. Berguna untuk menjaga benturan Terdiri atas substansi rawan ; kondroitin sulfat, sedikit protein, dan sedikit Ca2+.  Rawan sendi ini dibuat oleh kondroblast/ kondrosit.
2.      Kantung sendi (bursa articularis) di antara kedua rawan sendi.
Kantung ini berisi cairan sendi. Dalam cairan sendi terlarut glikosamino glikan, terutama asam hialuraonat. Oleh karena sifat fisikokimia glikosamino glikan pada cairan sendi ini membuat pergerakan tulang halus tanpa gesekan.
3.      Ligamen (ligamentum) adalah jaringan pengikat yang mengikat luar ujung tulang yang saling membentuk persendian. Ligamentum juga berfungsi mencegah dislokasi.
4.      Cairan sinovial adalah cairan pelumas pada kapsula sendi





PERAN BERBAGAI ZAT GIZI DAN SUBSTRAT KIMIA LAINNYA DALAM STRUKTUR BIOKIMIA
Energi yang digunakan dalam sistem gerak adalah dalam bentuk ATP (Adenin Trifosfat). Bahan makanan yang berupa karbohidrat, lemak, dan protein yang dioksidasi akan menghasilkan energi, dimana energi tersebut digunakan untuk membentuk sejumlah besar ATP, dan selanjutnya ATP tersebut digunakan sebagai sumber energi bagi banyak fungsi sel. Sehingga ATP merupakan senyawa kimia labil yang terdapat di semua sel, dan semua mekanisme fisiologis yang memerlukan energi untuk kerjanya mendapatkan energi langsung dari ATP.
ATP adalah suatu nukleotida yang terdiri dari basa nitrogen adenin, gula pentosa ribosa dan tiga rantai fosfat. Dua rantai fosfat yang terakhir dihubungkan dengan bagian sisa molekul oleh ikatan fosfat berenergi tinggi yang sangat labil sehingga dapat dipecah seketika bila dibutuhkan energi untuk meningkatkan reaksi sel lainnya. Enzim-enzim oksidatif yang mengkatalis perubahan Adenosine Diphospate (ADP) menjadi ATP dengan serangkaian reaksi menyebabkan energi yang dikeluarkan dari pengikatan hidrogen dengan oksigen digunakan untuk mengaktifkan ATPase dan mengendalikan reaksi untuk membentuk ATP dalam jumlah besar dari ADP. Bila ATP di urai secara kimia sehingga menjadi ADP akan menghasilkan energi sebesar 8 kkal/mol, dan cukup untuk berlangsungnya hampir semua langkah reaksi kimia dalam tubuh.

 Glikolisis merupakan salah satu bentuk metabolisme energi yang dapat berjalan secara anaerobik tanpa kehadiran oksigen. Proses metabolisme energi ini mengunakan simpanan glukosa yang sebagian besar akan diperoleh dari glikogen otot atau juga dari glukosa yang terdapat di dalam aliran darah untuk menghasilkan ATP. Inti dari proses glikolisis yang terjadi di dalam sitoplasma sel ini adalah mengubah molekul glukosa menjadi asam piruvat dimana proses ini juga akan disertai dengan membentukan ATP.
Mokelul asam piruvat yang terbentuk dari proses glikolisis ini dapat mengalami proses metabolism lanjut baik secara aerobik maupun secara anaerobik bergantung terhadap ketersediaan oksigen di dalam tubuh. Pada saat berolahraga dengan intensitas rendah dimana ketersediaan oksigen di dalam tubuh cukup besar, molekul asam piruvat yang terbentuk ini dapat diubah menjadi CO2 dan H2O di dalam mitokondria sel. Dan jika ketersediaan oksigen terbatas di dalam tubuh atau saat pembentukan asam piruvat terjadi secara cepat seperti saat melakukan sprint, maka asam piruvat tersebut akan terkonversi menjadi asam laktat.
Di dalam proses ini, sebanyak 2 buah molekul ATP dapat dihasilkan apabila sumber glukosa berasal dari glukosa darah dan sebanyak 3 buah molekul ATP dapat dihasilkan apabila glukosaberasal dari glikogen otot. Setelah melalui proses glikolisis, asam piruvat yang di hasilkan ini kemudian akan diubah menjadi Asetil-KoA di dalam mitokondsia. Proses perubahan dari asam piruvat menjadi Asetil-KoA ini akan berjalan dengan ketersediaan oksigen serta akan menghasilkan produk samping berupa NADH yang juga dapat menghasilkan 2-3 molekul ATP. Untuk memenuhi kebutuhan energi bagi sel-sel tubuh, Asetil-KoA hasil konversi asam piruvat ini kemudian akan masuk ke dalam siklus asam-sitrat untuk kemudian diubah menjadi karbon dioksida (CO2), ATP, NADH dan FADH2 melalui tahapan reaksi yang kompleks. Reaksi-reaksi yang terjadi dalam proses yang telah disebutkan dapat dituliskan melalui persamaan reaksi sederhana sebagai berikut:

Asetil-KoA + ADP + Pi + 3 NAD + FAD + 3H2O ---> 2CO2+ CoA + ATP + 3 NADH + 3H + FADH2

Setelah melewati berbagai tahapan proses reaksi di dalam siklus asam sitrat, metabolisme energy dari glukosa kemudian akan dilanjutkan kembali melalui suatu proses reaksi yang disebut sebagai proses fosforilasi oksidatif. Dalam proses ini, molekul NADH dan juga FADH yang dihasilkan dalam siklus asam sitrat akan diubah menjadi molekul ATP dan H2O. Dari 1 molekul NADH akan dapat dihasilkan 3 buah molekul ATP dan dari 1 buah molekul FADH2 akan dapat menghasilkan 2 molekul ATP. Proses metabolisme energi secara aerobik melalui pembakaran glukosa/glikogen secara total akan menghasilkan 38 buah molekul ATP dan juga akan menghasilkan produk samping berupa karbon dioksida (CO2) serta air (H2O). Persamaan reaksi sederhana untuk mengambarkan proses tersebut dapat dituliskan sebagai berikut :
Glukosa + 6O2 +38 ADP + 38Pi ---> 6 CO2 + 6 H2 O + 38 ATP

Rincian diatas dapat diringkas sebagai berikut;
Glikolisis:
Glukosa ——> 2 asam piruvat 2 NADH 2 ATP
Siklus Krebs
2 asetil piruvat ——> 2 asetil KoA + 2 C02 2 NADH 2 ATP
2 asetil KoA ——> 4 CO2 6 NADH 2 PADH2
Rantai Transport electron respirasi
10 NADH + 502 ——> 10 NAD+ + 10 H20 30 ATP
2 FADH2 + O2 ——> 2 PAD + 2 H20 4 ATP
Total ATP 38
Bentuk ATP inilah yang digunakan oleh tubuh dalam menunjang sistem gerak.


                                                                  




REFERENSI
Almatsier, Sunita. 2010. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Murray, Robert, et al. 2006. Biokimia Herper Ed. 27. Jakarta: EGC.

HISTOLOGI TULANG


HISTOLOGI TULANG
Terdiri dari 3 unsur:
-
sel
-
serat
-
substansi dasar
Tulang rawan
Terdiri dari 3 jenis:
-
tulang rawan hialin
-
tulang rawan elastin
-
tulang rawan fibroelastn
Pembentukan tulang:
Sel2 mesenkim membulat
serat2 kolagen berada
menghasilkan
Dan berdesakan
di substansi interselular
substansi dasar
(kondroblas)
pertumbuhan endogen (interstitial)
Sel2 makin jauh jaraknya
dari dalam (pd tlg rawan muda)
Krn perkembangan matriks
(kondrosit)
1. Tulan rawan Hialin
-
berwarna putih kebiruan
-
membentuk permukaan sendi, tulang rawan iga, hidung, laring, trachea dan bronchi
-
pembentuk rangka ada fetus
-
sel tulang rawannya berbentuk lonjong,, inti bolat di tengah,, anak inti 1 atau lebih
-
terdapat lacuna: rongga kecil tempat sel tulang rawan
-
sel2 dalam lacuna: sel2 isogen/cell nest
-
matriks: - substansi dasar: proteoglikans
bersifat basofil
-
Dibungkus perikondrium
-
Tidak punya pembuluh darah,, saraf dan limfa
-
Serat: kolagen
2. Tulang rawan elastin
-terdapat pada tempat yang butuh penyokong dan fleksibilitas
Ex: telinga luar,, tuba auditiva,, epiglottis,, tulang rawan laring tertentu
-
berwarna kuning dan keruh
-
serat: elastin
-
punya perikondrium
-
jarang mengalami perubahan retrogresif
3. Tulang rawan fibrokartilago
-terdapat apda tempat yang butuh penyokong kuat dan daya rentang
Ex: discus interkalaris,, simfisis pubis,, discus interartikular
-
tidak punya perikondrium
-
terbentuk seperti pembentuk jaringan penyokong biasa
*proses retrogresif: kalsifikasi pada tlg rawan (sering pada tulang rawan hialin)
*tulang rawan hialin sulit beregenerasi
Jaringan Tulang
-
dibedakan menjadi 2 macam:
o
tulang spongiosa(cancellous) : di epifisis
o
tulang kompakta (padat) : di bag. Diafisis
http://htmlimg2.scribdassets.com/j2pop5eyl6rh45c/images/2-81c25046f9/000.png

PENDAHULUAN
Sendi merupakan suatu engsel yang membuat anggota tubuh dapat bergerak dengan baik, juga merupakan suatu penghubung antara ruas tulang yang satu dengan ruas tulang lainnya, sehingga kedua tulang tersebut dapat digerakkan sesuai dengan jenis persendian yang diperantarainya.
Anatomi-Fisiologi Sendi
http://medicastore.com/nutracare/image/sendi.gif

Sebagian besar sendi kita adalah sendi sinovial. Permukaan tulang yang bersendi diselubungi oleh tulang rawan yang lunak dan licin. Keseluruhan daerah sendi dikelilingi sejenis kantong, terbentuk dari jaringan berserat yang disebut kapsul. Jaringan ini dilapisi membran sinovial yang menghasilkan cairan sinovial untuk “meminyaki” sendi. Bagian luar kapsul diperkuat oleh ligamen berserat yang melekat pada tulang, menahannya kuat-kuat di tempatnya dan membatasi gerakan yang dapat dilakukan.
Rawan sendi yang melapisi ujung-ujung tulang mempunyai mempunyai fungsi ganda yaitu untuk melindungi ujung tulang agar tidak aus dan memungkinkan pergerakan sendi menjadi mulus/licin, serta sebagai penahan beban dan peredam benturan. Agar rawan berfungsi baik, maka diperlukan matriks rawan yang baik pula.
Matriks terdiri dari 2 tipe makromolekul, yaitu :
  • Proteoglikan : yang meliputi 10% berat kering rawan sendi, mengandung 70-80% air, hal inilah yang menyebabkan tahan terhadap tekanan dan memungkinkan rawan sendi elastis
  • Kolagen : komponen ini meliputi 50% berat kering rawan sendi, sangat tahan terhadap tarikan. Makin kearah ujung rawan sendi makin tebal, sehingga rawan sendi yang tebal kolagennya akan tahan terhadap tarikan
Disamping itu matriks juga mengandung mineral, air, dan zat organik lain seperti enzim.
Gejala Sama, Jenis Berbeda
Kebanyakan orang tahu bahwa rematik menyebabkan rasa nyeri, kaku, dan kadang-kadang pembengkakan pada sendi. Tapi, rematik juga dapat mempengaruhi otot dan tendon (tempat otot melekat), yang mungkin tidak bengkak tetapi tetap sakit. 
Jenis rematik ada kuranglebih 100 macam, yang paling umum adalah Osteoarthritis, Rheumathoid Arthritis dan Gout (Arthritis Pirai).
OSTEOARTHRITIS (OA)
  • Definisi : Osteoartritis / penyakit sendi degeneratif merupakan suatu penyakit yang mengakibatkan kerusakan tulang rawan sendi, yang berkembangnya secara lambat.
  • Penyebabnya : tidak diketahui.
  • Lokasi sendi yang terkena : sendi tangan / kaki, sendi-sendi besar yang menanggung beban/berat badan tubuh kita (sendi tulang belakang, sendi lutut, sendi panggul).
  • Faktor resiko Osteoarhtritis : 
    - faktor usia ( sering pada usia diatas 60 tahun )
     
    - jenis kelamin ( frekuensi OA lebih banyak pada wanita diatas usia 50 tahun)
     
    - genetik (keturunan)
     
    - kegemukan
     
    - cedera sendi ( akibat pekerjaan & olahraga )
  • Gejala OA 
    - nyeri sendi yang khas yaitu nyeri yang bertambah berat pada waktu menopang berat badan atau waktu aktivitas (melakukan gerakan), dan membaik bila diistirahatkan
     
    - gerakan sendi menjadi terhambat karena nyeri
     
    - pada beberapa penderita, nyeri sendi atau kaku sendi dapat timbul setelah istirahat lama, misalnya duduk di kursi atau mobil (perjalanan jauh), atau setelah bangun tidur di pagi hari
     
    - kadang disertai suara gemeretak/kemretek pada sendi yang sakit
     
    - penderita mungkin menunjukkan salah satu sendinya (sering lutut atau tangan) secara perlahan membesar
Gambaran Osteoarthritis
http://medicastore.com/nutracare/image/osteoarthritis1.gif
http://medicastore.com/nutracare/image/osteoarthritis2.gif
RHEUMATOID ARTHRITIS (RA)
  • Definisi : suatu penyakit autoimun dimana persendian secara simetris mengalami peradangan, sehingga terjadi pembengkakan, nyeri dan seringkali akhirnya menyebabkan kerusakan bagian dalam sendi. Biasanya muncul pada usia antara 25-50 tahun,tapi bisa juga diluar usia itu
  • Penyebabnya : belum dapat diketahui secara pasti
  • Gejala yang ditimbulkan : 
    - kaku pada persendian
    sekitarnya pada pagi hari yang berlangsung lebih dari 1 jam 
    - pembengkakan pada sendi ( minimal 3 sendi secara bersamaan ) misalnya : pada sendi jari-jari tangan / kaki, sendi pergelangan tangan / kaki, sendi siku, sendi pinggul, atau sendi lutut
     
    - peradangan tersebut bisa terjadi pada kedua belah sisi, dapat disertai timbulnya nodul / benjolan dibawah kulit
     
    - selain itu bisa timbul perubahan bentuk sendi (deformitas) akibat kerusakan rawan sendi & erosi tulang disekitar sendi
     
    - pada RA juga bisa disertai dengan demam, lemah, dan nafsu makan berkurang
  • Pada pemeriksaan laboratorium : Faktor Reumatoid serum menunjukkan adanya titer abnormal.
  • Radiologis : pada sinar-X tangan / pergelangan tangan menunjukkan adanya erosi/dekalsifikasi tulang pada sendi & sekitarnya.
GOUT (ARTHRITIS PIRAI)
  • Definisi : suatu penyakit yang ditandai dengan serangan nyeri sendi yang berulang-ulang dan tiba-tiba, peradangan sendi bersifat menahun (kronis) dan setelah terjadi serangan berulang, sendi bisa menjadi bengkok
  • Penyebabnya : karena tingginya kadar asam urat di dalam darah (hiperurisemia)
  • Lokasi sendi yang terkena : biasanya adalah pangkal ibu jari kaki, meskipun demikian serangan ini bisa terjadi pada persendian lain, seperti pergelangan kaki, lutut, siku, pergelangan tangan atau jari tangan
  • Gejala : gout berkembang dalam 4 tahap :
1.     Tahap Asimptomatik : Pada tahap ini kadar asam urat dalam darah meningkat, tidak menimbulkan gejala.
2.     Tahap Akut : Serangan akut pertama datang tiba-tiba dan cepat memuncak, umumnya terjadi pada tengah malam atau menjelang pagi. Serangan ini berupa rasa nyeri yang hebat pada sendi yang terkena, mencapai puncaknya dalam waktu 24 jam dan perlahan-lahan akan sembuh spontan dan menghilang dengan sendirinya dalam waktu 14 hari.
3.     Tahap Interkritikal : Pada tahap ini penderita dapat kembali bergerak normal serta melakukan berbagai aktivitas olahraga tanpa merasa sakit sama sekali. Kalau rasa nyeri pada serangan pertama itu hilang bukan berarti penyakit sembuh total, biasanya beberapa tahun kemudian akan ada serangan kedua. Namun ada juga serangan yang terjadi hanya sekali sepanjang hidup, semua ini tergantung bagaimana sipenderita mengatasinya.
4.     Tahap Kronik : Tahap ini akan terjadi bila penyakit diabaikan sehingga menjadi akut. Frekuensi serangan akan meningkat 4-5 kali setahun tanpa disertai masa bebas serangan. Masa sakit menjadi lebih panjang bahkan kadang rasa nyerinya berlangsung terus-menerus disertai bengkak dan kaku pada sendi yang sakit.
Gambaran Gout (Arthritis Pirai)
http://medicastore.com/nutracare/image/gout.gif


























 LUTUT BERSAMA - ANATOMI & FUNGSI

http://www.arthroscopy.com/qs_rdbr.gif

ATAS LUTUT BERSAMA


http://www.arthroscopy.com/knee3.jpghttp://www.arthroscopy.com/kneefnal.jpg
Gambar 1: Lutut Kanan

Meskipun sendi lutut mungkin terlihat seperti gabungan sederhana, ini adalah salah satu yang paling kompleks. Selain itu, lutut lebih mungkin terluka daripada adalah setiap sendi lain di tubuh. Kita cenderung mengabaikan lutut kita sampai sesuatu terjadi pada mereka yang menyebabkan rasa sakit. Seperti kata pepatah, bagaimanapun, "adalah satu ons pencegahan bernilai satu pon pengobatan."
Jika kita merawat lutut kami sekarang, sebelum ada masalah, kami benar-benar dapat membantu diri kita sendiri. Selain itu, jika ada masalah dengan lutut mengembangkan, program latihan bisa sangat bermanfaat.
http://www.arthroscopy.com/fe2kneea.gif
Gambar 2: Lutut Kanan
lutut ini pada dasarnya terdiri dari empat tulang. Tulang paha, yang merupakan tulang besar di paha Anda, atase oleh ligamen dan kapsul untuk tibia Anda. Tepat di bawah dan di samping adalah tibia fibula,yang berjalan sejajar dengan tibia. Patela, atau apa yang kita sebut topi lutut, rides pada sendi lutut sebagai belokan lutut.
Ketika lutut bergerak, itu tidak hanya menekuk dan meluruskan, atau, seperti secara medis disebut, flex dan memperpanjang. Ada juga komponen rotasi sedikit dalam gerakan ini. Komponen ini diakui hanya dalam 50 tahun terakhir, yang mungkin menjadi bagian dari alasan orang mengalami luka diketahui begitu banyak. otot lutut yang melintasi sendi lutut adalah paha depan dan paha belakang. Otot-otot paha depan berada di depan lutut, dan paha belakang berada di belakang lutut. Ligamen sama penting dalam sendi lutut karena mereka memegang bersama bersama-sama. Anda mungkin pernah mendengar orang yang memiliki air mata ligamen. Masalah dengan ligamen yang umum. Pada review, dukungan tulang lutut dan memberikan struktur kaku sendi, otot-otot bergerak bersama, dan menstabilkan ligamen sendi. (KlikDISINI untuk animasi komputer gerak lutut dasar (file mpg) milik Rob Kroeger .)
Diperoleh dari Inti Communications, Inc
Gambar 3: Lihat Cross Sectional dari Lutut Kanan
Sendi lutut juga memiliki struktur yang terbuat dari tulang rawan, yang disebut meniskus atau meniscal tulang rawan. meniskus itu adalah bagian C berbentuk jaringan yang cocok ke sendi antara tibia dan femur.Ini membantu melindungi sendi dan memungkinkan tulang untuk meluncur bebas satu sama lain. Ada juga bursa sekitar sendi lutut. bursa adalah kantung cairan kecil yang membantu otot-otot dan tendon slide bergerak bebas sebagai lutut.
Untuk berfungsi dengan baik, seseorang perlu memiliki otot yang kuat dan fleksibel. Selain itu, tulang rawan tulang rawan, meniscal artikularis dan ligamen harus mulus dan kuat. Masalah timbul ketika salah satu bagian dari sendi lutut rusak atau jengkel.
Untuk Informasi tambahan tentang Luka-luka Meniscal:

Cruciatum ligamen

http://www.arthroscopy.com/kneefna1.jpg
Gambar 4: Lutut Kanan

Ada dua ligamen cruciatum terletak di pusat dari sendi lutut. Cruciatum ligamentum anterior (ACL) dan ligamen posterior (PCL) adalah menstabilkan ligamen utama dari lutut.Pada gambar 4, pada tampilan lateral, posterior ligamentum cruciatum mencegah femur dari geser ke depan tibia (atau tibia dari geser mundur pada femur). Pada tampilan medial, yang mencegah liagement cruciatum anterior femur dari geser mundur pada tibia (atau geser ke depan tibia pada femur). Yang paling penting, kedua menstabilkan ligamen lutut secara rotasi. Jadi, jika salah satu ligamen secara signifikan rusak, lutut akan menjadi tidak stabil ketika menanam kaki terluka dan berputar ekstremitas, menyebabkan lutut goyah dan menyerah. (Klik 
DISINI untuk animasi komputer gerak lutut dengan ACL utuh dalam kesopanan (file mpg) bersama Rob Kroeger .) (Klik DI SINI untuk animasi komputer gerakan lutut abnormal tanpa ACL. Gerakan yang abnormal menyebabkan kerusakan permukaan di bagian bawah dari lutut (file mpg) dari. Courtesy Rob Kroeger .)